Capoeira, Bela Diri Ciptaan Para Budak Afrika
Chrno History - Mungkin kalian yang menyukai pada olahraga sekaligus beladiri ini pasti tahu dong hal mengenai Capoeira. Tetapi buat kalian yang belum tahu mengenai Capoeira, yuk baca beberapa penjelasan tentang Capoeira ini. Capoeira saat ini menjadi hobi sekaligus salah satu olahraga beladiri yang makin digandrungi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah perkotaan. Karena keunikannya yang menggabungkan seni beladiri, musik, senam, dan akrobatik. Gerakannya yang keunikan adalah tarian dan tendangan dengan diiringi musik tradisional (sebagai pelengkap). Di Indonesia, seni beladiri ini masuk sekitar tahun 1900an oleh capoeirista (sebutan untuk fans capoeira) mancanegara.
Sejarah Capoeira
Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh beberapa budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut Jogo. Capoeira sering dikritik karena sebagian orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo.Dikasih tari-tarian supaya tersamarkan
Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang dibuat di Brazil oleh budak-budak Afrika. Mereka dibawa oleh sebagian orang Portugis ke Brazil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional, seperti berimbau. Berimbau ialah sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya, dan atabaque (gendang besar). Ini dikerjakan supaya lebih mudah untuk mereka untuk menyembunyikan latihan mereka. Mereka sembunyikan aktivitas ini supaya kelihatan seperti kesenangan dalam pesta di tempat tinggal mereka yang bernama Senzala. Waktu seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh “pemburu” profesional bersenjata yang bernama capitães-do-mato (kapten rimba).Erat hubungannya dengan perbudakan
Capoeira sangat erat dengan perjalanan sejarah bangsa Brasil, sejarah perbudakan. Pada masa ke 15 dan 16 budak-budak didatangkan dari Afrika bagian barat. Budak-budak berkulit legam ini menjadi salah satu komponen produksi produk perkebunan negeri Brasil yang saat itu dijajah bangsa Portugis. Mereka diperlakukan tidak manusiawi oleh sebagian orang Portugis itu. Seperti hewan ternak, badan mereka diberi signal dengan cap besi panas. Saat itu mereka merupakan “komoditas yang berharga” sama dengan kopi, gula, vanila.Kekangan belenggu menumbuhkan hasrat untuk bebas. Mereka kemudian mengembangkan teknik bela diri untuk kepentingan membebaskan diri. Latihan dilakukan sembunyi-sembunyi, dan sarana penyamaran yang paling baik adalah tarian. Karena di Afrika tarian adalah bentuk ekspresi yang paling popular. Karenanya beberapa budak berlatih teknik serangan dan elakan Capoeira diiringi dengan musik, nyanyian, dan tarian.
Skema bela diri yang ditingkatkan untuk menentang senjata
Invasi Belanda pada 1624-1630 sempat mengacaukan perkebunan dan industri gula di Brasil. Peluang itu dimanfaatkan untuk melarikan diri ke rimba dan membentuk perkampungan. Perkampungan ini dikenal dengan nama Quilombos. Begitu Belanda keluar dari Brasil, beberapa pemilik budak mengirimkan pasukan bersenjata ke hutan-hutan untuk menangkapi budak-budak dan menghancurkan perkampungan mereka. Beberapa budak pahami mereka kalah dalam persenjataan, mereka mengembangkan sistem bela diri yang bisa melawan senjata. Sistem bela diri ini disebut Capoeira de Angola.
Sudah sempat dilarang pemerintah sampai pada akhirnya jadi asset nasional
Capoeira sendiri adalah nama tanaman semak belukar di sekitar mereka. Angola adalah nama negara yang diakui sebagai asal kelompok budak pertama yang ada ke Brasil. Sampai saat ini Capoeira terdiri dari dua aliran besar, Capoeira de Angola dan Capoeira Regional. Masing-masing memiliki karakteristik sendiri. Pada tahun 1890 Capoeira dilarang oleh pemerintah. Sampai selanjutnya pada tahun 1928 Manoel dos Reis Machado (Master Bimba) memperkenalkan EoLuta Regional Baiana. Sebuah campuran antara Capoeira de Angola dengan Batuque (Capoeira jalanan). Belakangan aliran ini tetap berkembang dan dikenal dengan Capoeira Regional. Saat ini Capoeira tidak dikenal hanya sebagai sistem bela diri. Capoeira kemudian diakui sebagai asset nasional berupa tarian, olahraga, permainan sekaligus sebuah ekspresi seni akan kemerdekaan.Apabila kita perhatikan Gerakan Capoeira, karenanya teknik yang dipakai Capoeira sangat sedikit memakai gerakan tangan. Kenapa demiakian? menurut sumber ini disebabkan pada jaman dulu dikarenakan tangan beberapa budak dibelenggu dengan menggunakan rantai. Oleh karena itulah gerakan Capoeira banyak memakai teknik gerakan kaki. Capoeira kembali booming karena dipopulerkan oleh Manuel dos Reis Machado (Mestre Bimba) melalui sebuah pertunjukan untuk presiden Brazil saat itu. Seni beladiri ini kemudian mulai menjalar ke negara-negara lain termasuk Indonesia.
Masuknya Capoeira Ke Indonesia
Pada awalnya, Capoeira masuk Indonesia melalui film Only The Strong pada dekade 90-an. Kemudian ada berbagai club dan komunitas yg mempelajari Capoeira secara otodidak yang dipelajari lewat beberapa sumber. Melalui internet, film, buku, diskusi, dan informasi yg diperoleh dari Capoeirista yg berkunjung ke Indonesia. Atas basic keinginan untuk mempelajari Capoeira secara benar dan langsung dari sumbernya. Beberapa orang dari club Capoeira di Jakarta dan Surabaya menjalin kontak dengan Contra Mestre Papah Léguas dari Cordão De Ouro Nottingham, Inggris.Kemudian pada Mei 2008, Contra Mestre Papah Léguas untuk pertama kalinya berkunjung dan memberikan workshop di Indonesia. Dia sekaligus resmikan berdirinya Capoeira Vadiar Indonesia. Pada Oktober 2009, atas persetujuan Mestre Suassuna, Contra Mestre Papah Léguas mengubah nama Capoeira Vadiar Indonesia. Dan resmikan berdirinya Cordão De Ouro Indonesia, sekaligus pelaksanaan upacara Batizado Cordão De Ouro Indonesia yg pertama. Saat ini, Cordão De Ouro Indonesia telah berdiri di beberapa kota. Salah satunya Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Bekasi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Kediri, Ngawi, Lamongan, dan Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar