Tahu Sejarah Vampir? Simak Di Sini
Chrno History - Tentu saja kita sudah tidak asing dengan makhluk penghisap darah yang satu ini. Ya, beliau adalah vampir. Vampir sendiri mulai melejit namanya waktu Bram Stoker menulis novel Dracula (1897). Konon, beberapa ciri Dracula ini di ide dari pangeran Rumania Vlad Tepes (1431-1476); pemimpin kejam yang suka pada membunuh musuh-musuhnya dengan cara sadis. Tapi jauh sebelum Stoker menulis Dracula, kenyataannya vampir sudah lebih dulu menghantui kehidupan masyarakat Eropa di masa pertengahan. Sebenarnya bagaimana asal-usul dan kisah vampir yang sering kita lihat di film-film horor? Yuk kita mencari informasi!
Asal-usul perwujudan vampir
Sejauh ini kita tahu bila vampir (termasuk Dracula) ialah mayat yang bangun dari kematian. Oleh karenanya vampir masih dikaitkan dengan peti mati dan kuburan. Pandangan ini permulaannya hadir dari legenda Slavia beberapa ratus tahun tempo hari. Tapi legenda yang lebih tua mengatakan bila vampir bukan manusia, tapi makhluk gaib (seperti iblis) yang betul-betul tidak serupa manusia.
Matthew Beresford, penulis yang pelajari tentang kisah vampir menerangkan, zaman kuno mempunyai rujukan yang tentu tentang bentuk vampir. Walaupun dia akui mustahil buat kita dapatkan kapan pertama kali mitos vampir itu mulai ada ke permukaan. Beberapa tips menerangkan bila vampir terlahir dari pengetahuan sihir pemanggil iblis di zaman Mesir Kuno. Banyak daerah di dunia mempunyai vs vampir semasing. Contohnya Jiangshi dari Tiongkok, roh jahat yang menyerang manusia dan menyedot chi (daya kehidupan) korbannya. Ada pula Dewa Kemurkaan penghisap darah manusia yang hadir dari cerita rakyat Tibet.
Terlepas dari beberapa vs yang ada, bila kamu lihat bentuk vampir itu tidak jauh beda dari penggambaran iblis. Mereka sama-sama mempunyai taring dan sayap. Demikian pula dengan penampilan Count Dracula. Rambutnya yang serupa sundul dan jubah merahnya membuat dia terlihat seperti iblis, kan?
Mitos vampir di Eropa pada masa pertengahan
Kepercayaan tentang mayat yang bangun dari simpan dan menyerang manusia mulai menyebar di masyarakat Eropa masa pertengahan. Cerita classic menerangkan langkah seseorang jadi vampir adalah melalui gigitan. Tapi itu tidak kurang dari karangan penulisnya saja. “Pertanda seseorang punyai kekuatan jadi mayat penghisap darah bisa dijumpai semenjak lahir,” kira-kira demikian kata sejarawan asal Inggris, Paul Barber. Sebagian orang Eropa dulu meyakini bayi yang sudah mempunyai gigi semenjak lahir kesempatan dapat jadi revenant (mayat yang bangun dari simpan).
Diluar itu di Rumania, ciri-cirinya cukup berbeda: dibarengi dengan puting susu menambahkan waktu kelahiran. Bahkan sebagian besar masyarakat Eropa meyakini takhayul yang menerangkan kelainan fisik pada bayi mewakili pertanda buruk di waktu hadir. Lebih dari itu, masyarakat desa di Eropa tempo dulu sering menyambungkan nasib buruk dengan banyak hal gaib. Beberapa bencana seperti wabah penyakit, kekeringan, dan kelaparan masih diakitkan dengan orang mati yang bangun dari simpan dengan tekad jahat.
Yup, vampir masih dituduh penyebab kemalangan sebagian orang Eropa zaman dulu. Bahkan mereka sampai menggali kuburan yang dilihat seperti biang keladi. Waktu membuka peti yang dimaksud, sering beberapa warga dibuat terkejut. Sebab saat itu, proses pembusukan mayat dengan alami masih sering disalahartikan dengan insiden gaib. Misalnya, walau mayat diperkirakan cepat membusuk, di kondisi tertentu hal yang berbeda mungkin berjalan.
Jika peti ditutup dengan rapat dan dikubur waktu musim dingin, otomatis pembusukan melambat dalam hitungan minggu atau bulan. Jadi wajar saja waktu kuburan digali, mayat masih dalam kondisi baik. Tapi bukan berarti mayat itu hidup kembali. Pembusukan usus mayat terkadang menyebabkan pembengkakan, dimana darah akan naik ke mulut, membuat mayat seolah habis minum darah. Sayangnya, sebagian orang Eropa waktu itu belum mengerti benar mengenai semua info itu.
Beberapa langkah yang diakui menahan vampir
Salah satu langkah meredam mayat bangun dari simpan yaitu dengan memberikan pasak ke dada mayat yang dituduh jadi vampir. Dengan langkah tersebut, vampir tidak keluar dari kuburnya dan meneror sebagian orang. Contohnya seperti kerangka yang diketahui di pemakaman di Bulgaria (bisa kamu lihat pada foto di atas). Bukti lain tentang perlawanan masyarakat Eropa pada vampir dapat diketahui pada suatu pemakaman di Italia. Namun metodenya sedikit berbeda. Bukanlah ditancapkan pasak, kerangka wanita yang dahulunya dituduh jadi vampir ini dipenggal. Lalu mulutnya dipenuhi bata supaya tidak bisa merobek kain kafan yang mengikat tubuhnya. Kerangka itu diketahui di pemakaman massal pulau Venetia, Nuovo Lazzaretto, Italia, di tahun 2012.
Lihat kondisi kedua kerangka di atas seakan mengingatkan kembali adegan di film-film vampir yang sudah sempat saya tonton. Tapi saya belum yakini apa orang Eropa zaman dulu menggunakan perak dan bawang putih buat menahan vampir. Vampir demikian kental akan kisah dan cerita rakyat yang bermacam di dataran Eropa. Mungkin itu bukti mengapa vampir jadi tokoh antagonis yang sukses meneror pemirsanya melalui cerita di novel atau film. Share artikel ini ke fans vampir lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar