Pramuka Indonesia Melewati Berbagai Zaman
Chrno History - Kisah Pramuka di Indonesia termasuk juga unik sebab hadirnya yang diwarnai dengan proses pasang surut dalam berorganisasi. Demikian wajar karena masa-masa awal tumbuhnya gerakan Pramuka di Indonesia adalah waktu Indonesia masih alami proses penjajahan. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini mengenai kisah gerakan Pramuka di Indonesia akan kita bagi menjadi tiga waktu. Ketiganya yaitu: gerakan pramuka saat penjajahan Belanda, Pramuka saat penjajahan Jepang, dan gerakan Pramuka setelah Indonesia Merdeka.Kisah Pramuka Indonesia waktu Penjajahan Belanda
Kenyataannya, organisasi Pramuka Baden Powell sampai gaungnya ke Indonesia. Gerakan kepramukaan ini di bawa juga oleh Belanda ke Indonesia saat kolonial. Didirikanlah oleh Belanda organisasi kepanduan pertama di Indonesia yang diberi nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Makna Padvinders merujuk pada makna untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda.Organisasi kepanduan ini kenyataannya memperoleh perhatian dari beberapa pemimpin gerakan kemerdekaan. Mereka lihat bila pendidikan dan pelatihan yang didapati dalam gerakan kepanduan dapat digunakan untuk bikin beberapa ciri manusia Indonesia. Beberapa tokoh pergerakan itu sepakat untuk membuat organisasi sama. Awalilah banyak ada organisasi-organisai kepanduan yang diprakarsai oleh beberapa tokoh pergerakan.
Organisasi-organisasi itu seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon), JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), dan JJP (Jong Java Padvindery). Kenyataannya, penggunaan makna Padvindery yang digunakan dalam kelompok-kelompok itu memperoleh larangan dari Belanda. Tapi, beberapa tokoh nasional Indonesia tidak kehabisan akal. Oleh K.H Agus Salim, makna Padvindery diganti dengan Pandu atau Kepanduan.
Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, kesadaran nasional rakyat Indonesia semakin bertambah. Beberapa organisasi kepanduan meleburkan diri jadi organisasi yang makin besar. Pada tahun 1930, organisasi PPS (Pandu Pemuda Sumatera), PK (Pandu Kesultanan), dan IPO masuk jadi satu membuat KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Tahun 1931, dibentuklah wadah baru buat gerakan kepanduan Indonesia yang bernama PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia). Waktu lalu, persisnya tahun 1938, organisasi ini berubah nama jadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Jadi usaha menggalang rasa persatuan dan kesatuan bangsa, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI berencana untuk kerjakan pekerjaan All Indonesia Jamboree. Tapi, keliatannya ide itu tidak berjalan mulus. Beberapa perubahan harus ditangani baik dalam hal waktu aplikasi atau nama pekerjaan. Setelah lewat beberapa pertimbangan, pekerjaan ini selanjutnya dapat terjadi juga. Di setujui, nama pekerjaan diganti dengan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem) dan diselenggarakan mulai tanggal 29 s/d 23 Juli 1941 di Yogyakarta. Perkemahan tersebut jadi cikal akan aplikasi pekerjaan Jambore seperti yang sering kita lihat sekarang ini.
Kisah Pramuka Indonesia waktu Penjajahan Jepang
Gerakan Pramuka Indonesia tetap bertahan saat penjajahan Jepang. Tapi, gerakan kepanduan ini memperoleh beberapa masalah. Saat Perang Dunia ke-2, tentara Jepang kerjakan penyerangan pada Belanda. Banyak tokoh Kepanduan di Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA, dan Seinendan, organisasi bikinan Jepang untuk memberikan suport tentara Jepang.Bukan hanya itu, kenyataannya Jepang melarang berdirinya Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan. Jepang melihat, organisasi ini berefek karena dapat naikkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat jajahan. Tapi, usaha itu tidak turunkan semangat beberapa tokoh kepanduan Indonesia untuk membuat PERKINO II. Paling akhir, banyak pandu yang ikut terjun dan saling bahu-membahu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang.
Kisah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan jadi cuma satu wadah kepanduan tempat anggota kepanduan Indonesia bernaung. Penetapan ini dikuatkan melalui ketentuan Menteri Pendidikan, Edukasi, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947. Tapi, seiring berjalannya waktu, tahun 1950 banyak ada organisasi-organisasi kepanduan yang sudah sempat berada di Perang Dunia ke-2. Oleh karena itu, Menteri Pendidikan, Edukasi, dan Kebudayaan mengeluarkan Ketentuan Nomor 23441/Kab, Tanggal 6 September 1951. Ketentuan itu sangat mungkin berdirinya organisasi kepanduan lain bukan sekedar dari Pandu Rakyat Indonesia.Sampai tahun 1961, telah ada sekitar 100 organisasi kepanduan Indonesia. Organisasi itu terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persatuan Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), dan Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI). Tapi, menyikapi kekurangan yang ada, karenanya ke-3 federasi itu masuk jadi satu membuat Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Dikarenakan adanya keperluan grup yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kekurangan itu disadari oleh pihak komunis yang ingin buat jadi Perkindo jadi gerakan Pioner Muda seperti yang ada di negara komunis.
Tapi, kentalnya semangat Pancasila dalam Perkindo membuat semua anggotanya menentang keras tekad komunis itu. Untuk menghalau keperluan komunis itu, dikeluarkanlah Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Ketetapan itu di tandatangani oleh Ir Juanda yang saat itu menggenggam jadi Pjs Presiden RI karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. Lewat Keppres itu, pemerintah putuskan gerakan Pramuka jadi cuma satu badan di wilayah Indonesia yang memperoleh izin untuk lakukan pendidikan kepramukaan. Sampai organisasi lain yang sama sifatnya dengan gerakan Pramuka dilarang keberadaannya.
Pergantian Gerakan Pramuka Indonesia
Pergantian gerakan Pramuka yang cepat demikian di dukung oleh ketentuan dalam Anggaran Basic gerakan Pramuka yang mengatur tentang langkah pendidikan kepramukaan. Ketentuan itu bawa serta banyak perubahan buat gerakan Pramuka yakni buat jadi Pramuka lebih kuat dengan organisasi dan cepat berkembang dari kota ke desa. Adanya pengaturan yang tentu tentang pola Majelis Pembimbing yang disiplin digerakkan di tiap tingkatan. Baik itu di tingkat nasional, atau tingkat Gugus Depan.Pada tanggal 14 Agustus 1961, dengan resmi gerakan Pramuka diperkenalkan ke semua rakyat Indonesia. Bukan hanya di Jakarta, tapi dalam tempat penting semua Indonesia. Di Ibu Kota Jakarta, ada apel besar yang diimbangi oleh 10.000 anggota Gerakan Pramuka. Lalu dilanjutkan dengan pawai pembangunan dan defile di muka Presiden dan berkeliling Jakarta. Peristiwa pertemuan ini lalu ditetapkan jadi Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati oleh semua anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia.
Jambore Nasional Indonesia
Jambore Nasional (Jamnas) adalah makna disematkan pada Pertemuan Pramuka Penggalang se-Indonesia dengan bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Jambore Nasional ditangani setiap 5 tahun sekali dengan peserta yang hadir dari semua Kabupaten dan Kota se-Indonesia. Sampai saat ini, pekerjaan Jambore Nasional telah 10 kali diadakan. Berikut ini adalah daftar lengkap Jamnas yang sudah sempat terjadi:Jambore Nasional ke-1 1973: Situ Baru, Jakarta
Jambore Nasional ke-2 1977: Sibolangit, Sumatera Utara
Jambore Nasional ke-3 1981: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-4 1986: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-5 1991: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-6 1996: Cibubur, Jakarta
Jambore Nasional ke-7 2001: Baturaden Jawa Tengah
Jambore Nasional ke-8 2006: Jatinangor, Jawa Bara
Jambore Nasional ke-9 2011: Danau teluk gelam Kab. Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
Jambore Nasional ke-10 2016: Cibubur, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar