Sejarah Payung yang Perlu Kamu Tahu - Chrno History

Sejarah Payung yang Perlu Kamu Tahu 

Chrno History - Payung sudah dipakai sejak 3.500 tahun waktu itu membuat perlindungan manusia dari derasnya hujan dan teriknya matahari. Penemunya bernama Lu Ban, seorang Bapak Pertukangan di Tiongkok yang membuat payung pertama di dunia. Dia membuat perlindungan istrinya tercinta dari hujan yang seringkali mengguyurnya waktu mengantarkan makanan untuk Lu Ban. Sejak mulai itu payung di Tiongkok tetap alami perubahan.

Sejarah Payung yang Perlu Kamu Tahu - Chrno History

Payung pertama di dunia 

Awalannya payung dibuat dari kertas yang dilapisi lilin. Seiring berjalannya waktu payung mulai dibuat dari sutra dan kertas minyak yang terbuat dari kayu mulberry. Bahkan, satu buku dari Dinasti Song sudah sempat berisi satu gambar payung yang dapat dilipat dan persis dengan payung yang digunakan di waktu modern ini. Setelah berkembang di negara aslinya, payung mulai menyebar ke negara di sekitar Tiongkok. Meningkatnya peralihan budaya dengan negara asing, menyebabkan payung dengan bertahap mulai menyebar ke luar negeri, seperti Korea dan Jepang.

Payung di penjuru dunia 

Jepang telah kirim 19 misionaris ke Dinasti Tang untuk dalami kebudayaan Tiongkok. Setelah pulang ke negaranya, misionaris-misionaris itu memperkenalkan teknik pembuatan payung pada rakyat Jepang. Sejak mulai itu payung ada di Jepang. Sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi, payung sudah didapati oleh bangsa Mesir kuno. Bangsa Mesir kuno menggunakan payung jadi simbol religius. Saat itu, payung hanya bisa digunakan oleh mereka yang dilihat dan dikukuhkan jadi tokoh religius.

Simbolisasi payung 

Tinggi rendahnya status mereka di mata masyarakat, dibedakan oleh panjang tangkai payung yang digunakan. Makin panjang tangkainya, berarti orang itu mempunyai tempat lebih tinggi dalam pekerjaan religius ditengahnya masyarakat. Payung dengan tangkai yang paling panjang adalah punyai raja atau penguasa tertinggi. Untuk pejabat dengan tingkat yang lebih rendah, panjang tangkai payungnya sesuai kewenangan yang dimiliki. Payung grup pesohor di Mesir saat itu dimaknai bila kubah dari surga membuat perlindungan kekuasaan beberapa bangsawan dan tokoh religius.

Bukan sekedar Mesir, masyarakat Yunani kuno dijumpai biasa memakai payung. Berbeda dengan Mesir, masyarakat Yunani kuno buat jadi payung jadi simbol erotisme. Mungkin, di zaman ini simbol erotisme payung bisa terlihat dari beberapa umbrella girl di balapan mobil atau motor. Di masa pertengahan, payung banyak pula digunakan oleh masyarakat Asia dan Afrika. Saat itu daratan Eropa dikit menggunakannya. Demikian beberapa penjajah Eropa ada ke Asia, budaya payung ini menyebar. Mereka mulai bawa serta budaya payung ini ke daratan Eropa.

Di Eropa, payung mulai populer digunakan oleh masyarakat Portugal. Lalu sejak mulai itu, payung menyebar ke Perancis dan jadi bagian dari fesyen. Beberapa raja Perancis dan Inggris saat itu menggunakan payung dalam pesta-pesta atau upacara pernikahan. Fungsi payung naik pangkat, yaitu membuat perlindungan raja dan jenazah yang akan dimakamkan. Dari sinilah faedah payung mulai dinaikkan.

Diakhir masa ke-16, payung tidak digunakan jadi perlengkapan fesyen, tapi mulai dipakai membuat perlindungan diri dari panas dan hujan. Masuk masa ke-18, budaya payung sudah menyebar ke banyak wilayah. Hadirnya payung di Inggris pada masa ke-18 lalu, kenyataannya menghidupkan efek besar di Inggris Raya. Di Inggris, payung lebih didapati jadi aksesories beberapa wanita. Tampilan payung bertambah feminin dengan bahan kain yang diberi hiasan renda pada tepiannya. Ukuran payung yang lebih kecil dan gampang buat jadi payung lebih disenangi wanita.

Payung serta gender 

Masuk masa ke-18 seorang pengembara dan penulis dari Persia, Jonas Hanway (1712-1786) merubah kegiatan rutin ini. Dengan penuh meyakini diri, Hanway bawa juga memakai payung di depan umum. Sejak mulai itu payung tidak sama juga dengan wanita. Beberapa lelaki mulai turuti jejak Hanway memakai payung.

Untuk menghapuskan citra wanita yang melekat pada payung, design payung untuk lelaki dibedakan dengan payung untuk wanita. Payung lelaki makin besar dan berat, berdesain kaku serta berwarna hitam. Beberapa lelaki Inggris seringkali mengatakan payung dengan panggilan hanway, mengambil kata dari yang nama orang yang mempopulerkannya.

Perubahan payung ke arah payung kekinian 

Selanjutnya, Inggris jadi salah satu negara yang membuahkan payung dengan massal. Bahkan toko payung pertama di dunia berdiri di Kota London, Inggris. Toko itu bernama James Smith and Sons. Sampai saat ini juga toko itu masih berdiri di jalan 53 New Oxford St. Pada pertengahan masa ke-19 payung telah jadi satu keharusan buat orang–orang Inggris.

Perjalanan payung ke Benua Eropa kenyataannya membuat bahan yang digunakan untuk membuat payung berubah. Payung yang aslinya dibuat dengan menggunakan kertas atau kain yang dilapisi lilin, di Eropa payung terbuat dari kayu atau tulang paus dan tudungnya terbuat dari alpaca atau kanvas berminyak. Sedang pegangan lengkungnya terbuat dari kayu eboni.

Bertepatan pergantian zaman, pembuatan payung dengan memakai beberapa bahan alami itu dilihat kurang efektif dan bisa menyebabkan rusaknya alam. Oleh karena itu pada tahun 1852, Samuel Fox dapatkan design payung berangka baja. Selain itu, Fox membuat English Steels Company di Inggris. Lalu pada 8 Agustus 1885 seorang keturunan Afrika-Amerika mempatenkan alat penaruh payung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello Chrno History - Tiap tempat rekreasi pastinya punyai sejarahnya masing masing. Begitupun deng...