Sejarah Candi Prambanan yang Melegenda - Chrno History

Sejarah Candi Prambanan yang Melegenda


Chrno History - Siapa pendiri serta kapan Candi Prambanan dibuat? Menurut riwayat, Candi Prambanan dibuat atas perintah Sri Maharaja Rakai Pikatan. Ini tersingkap dengan ditemukannya Prasasti Siwargha yang berangka tahun Saka 778 (856 Masehi) serta dicatat oleh Rakai Pikatan sendiri.

Cerita Candi Prambanan 

Sejarah Candi Prambanan yang Melegenda - Chrno History

Beberapa Pakar Arkeologi (pengetahuan Purbakala) setuju untuk mengkaitkan Prasasti Siwargha dengan riwayat Candi Prambanan. Ini karena pada satu diantara baitnya di jabarkan dengan detil satu gugusan candi yang bernama Siwargha atau Siwalaya. De Casparis yang sukses membaca Prasasti Siwargha membagi isi prasasti jadi dua sisi, yakni: sisi yang terkait dengan pendirian bangunan suci serta sisi yang terkait dengan peresmian dan penentuan tanah perdikan (Sima). 

Di bagian pertama dijelaskan, jika sesudah kondisi tanah serta damai, sang raja memerintah pembuatan satu dharma (kompleks atau gugusan candi). Gugusan candi itu memiliki pagar keliling. Di tiap pintunya dijaga oleh Dwarapala yang terlihat begitu menakutkan. Ada bangunan-bangunan kecil yang berderet-deret serta bersap-sap mengelilingi candi induk, memiliki bentuk sama, tingginya sama, demikian juga tujuannya. Bangunan-bangunan kecil ini dimaksud Candi Perwara, semua sejumlah 224 buah.

Di bagian ke-2 Prasasti Siwargha, dijelaskan jika di hari Kamis Wage tanggal 11 bulan margasira tahun Saka 778 (11 November 856 Masehi) bangunan kuil usai dibuat serta diresmikan patung dewanya. Sesudah kuil Siwalaya itu usai semuanya dalam keelokan yang mengagumkan, diarahkan saluran sungai hingga airnya menyususri bagian-bagian halaman candi. Tanah sebagai batas-batas percandian diresmikan. Diluar itu diputuskan juga sawah-sawah sebagai “sawah dharma” buat kuil Siwa. Prasasti Siwargha serta Prasasti Kedu (Prasasti Matiasih) tahun 907 Masehi, berisi daftar komplet raja-raja Dinasti Sanjaya. Dari prasasti itu bisa didapati jika yang memerintah pembangunan Candi Prambanan ialah Sri Maharaja Rakai Pikatan.

Riwayat Candi Prambanan, Dinasti Wangsa Sanjaya jadi Pendiri Candi Prambanan 

Sejarah Candi Prambanan yang Melegenda - Chrno History

Bila Candi Borobudur dibangun oleh Wangsa Syailendra, karena itu menurut beberapa pakar berdasar pada riwayat Candi Prambanan dibuat oleh Wangsa Sanjaya, satu dinasti yang kehadirannya akhiri kejayaan Dinasti Wangsa Syailendra. Berdasar pada riwayat Candi Prambanan, tokoh yang berjasa dalam pembangunan candi ini ialah Rakai Pikatan yang adalah menantu dari Raja Samaratungga dari Dinasti Wangsa Syailendra.

Dalam riwayat Candi Prambanan arti Wangsa Sanjaya dikenalkan pertama kali oleh sejarahwan yatiu Dr. Bosch dalam satu diantara karangannya yang berjudul “Sriwijaya, de Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa (1952)”. Di karyanya itu, Bosch mengatakan mengenai terdapatnya dua dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang, yakni Dinasti Syailendra. Menurut Bosch, arti Wangsa Sanjaya sendiri mengacu pada nama pendiri Kerajaan Medang, yakni Sanjaya yang menyuruh seputar tahun 732.

Berlainan dengan Dinasti Syailendra yang berpedoman agama Budha Mahayana, Dinasti Sanjaya berpedoman agama Hindu saluran Siwa, serta berkiblat ke Kunjara dari di wilayah India. Ibu sanjaya bernama Sanaha serta termasuk juga cucu Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga di Jepara. Sesaat ayahnya bernama Sena/Senna/Bratasenawa yang tidak lain ialah putra Raja Mandiminak, raja galuh ke-2 (702-709 Masehi). Hingga Sanjaya jadi penerus Kerajaan galuh yang resmi.

Wangsa Sanjaya membuat jalinan kekeluargaan dengan Wangsa Syailendra lewat jalinan pernikahan antar Pramordawardhani, putri Raja Samaratungga (Penguasa Dinasti Syailendra) dengan Rakai Pikatan, salah seseorang keturunan Sanjaya pada tahun 840 Masehi.

Riwayat Candi Prambanan diawali dari kemauan Raja Pikatan untuk tunjukkan pengaruhnya. Hingga lalu Raja Pikatan serta Balitung yang berpedoman agama Hindu membangun Candi Prambanan pada tahun 850 Masehi. Di Prasasti wantil serta Prasasti Siwagreha yang dikeluarkan pada tanggal 11 November 856 dijelaskan mengenai pendirian Mamratipura dan bangunan suci Siwagreha, yang ditranslate jadi Candi Siwa. Berdasar pada beberapa ciri yang digabarkan dalam prasasti, karena itu Candi Siwa begitu sama dengan deskripsi yang ada pada prasasti itu.

Saat ini kita ketahui jika candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu paling besar di Asia Tenggara. Tetapi, kejayaan Hindu bersama dengan didirikannya bangunan riwayat candi prambanan itu tidak berjalan lama. Karena, menurut riwayat Candi Prambanan tidak digunakan semenjak tahun 928. Ini berlangsung sebab terdapatnya perpindahan istana Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Fakta perpindahan ini disangka sebab karena letusan Gunung Merapi atau mendapatkan serbuan dari Sriwijaya.


Riwayat Candi Prambanan Menurut Legenda 

Menurut legenda yang tersebar di warga, riwayat candi prambanan dibuat oleh Bandung Bondowoso jadi ketentuan lamaran yang diserahkan oleh Roro Jonggrang. Dulu di Jawa Tengah ada dua kerajaan yang bertetangga, yakni Kerajaan Pengging serta kerajaan Baka. Kerajaan Pengging adalah kerajaan yang begitu subur serta makmur yang di pimpin oleh Prabu Damar Maya, figur seseorang raja yang begitu arif. Prabu Damar Maya mempunyai putra bernama Raden Bandung Bondowoso, seseorang kesatria yang sakti serta gagah perkasa.

Selain itu, kerajaan Baka di pimpin oleh Prabu Baka, seseorang yang diketahui kejam, buas, serta pemakan manusia. Dalam menjalankan pemerintahannya, Prabu Baka dibantu oleh seseorang Patih bernama Patih Gupala yang tidak lain seseorang raksasa. Prabu Baka mempunyai seseorang putri yang begitu cantik. Putri itu bernama Roro Jonggrang. Sebab memilki kemauan untuk memperluas wilayah kekuasaannya, karena itu Prabu Baka berkeinginan merampas Kerajaan Pengging.

Prabu Baka bersama bala tentaranya pergi menggempur Kerajaan Pengging. Pertarungan dua kerajaan yang berlainan figur pemimpinnya itu berjalan hebat. Agar bisa menaklukkan bala tentara Kerajaan Baka. Karena itu Prabu Damar Maya kirim putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk berperang menantang Prabu Baka.

Diceritakan juga jika pertarungan di antara kedua-duanya berjalan demikian hebat. Tetapi, karena kesaktian Bandung Bondowoso, pada akhirnya Prabu Baka sukses ditaklukkan serta dibunuh. Dengar Prabu Baka meninggal, Patih Gupala juga melarikan diri serta kembali pada Kerajaan Baka. Tahu hal tersebut Pangeran Bandung Bondowoso juga mengejarnya. Serta saat itu ia lihat Putri Roro Jonggrang yang cantik serta ia juga terpikat.

Selang beberapa saat, Bandung Bondowoso melamar Roro Jonggrang untuk membuatnya istri. Roro Jonggrang juga ajukan ketentuan yang begitu tidak mungkin untuk dikerjakan. Ketentuan pertama dia minta dibuatkan sumur yang diberi nama sumur Jalatunda. Ketentuan ke-2 dia minta untuk dibangunkan seribu candi serta harus usai dalam tempo tadi malam. Dengan kesaktian yang dipunyainya serta pertolongan beberapa jin, Bandung Bondowoso juga sukses mengakhiri sembilan ratus sembilan puluh sembilan candi.

Dengar berita itu Roro Jonggrang berupaya gagalkan dengan membangunkan beberapa dayang-dayang istana serta perempuan-perempuan desa untuk menumbuk padi dan membakar jerami disamping timur, hingga beberapa jin menduga pagi sudah datang. Beberapa jin juga pergi sebab hari sudah pagi, hingga Bandung Bondowoso tidak berhasil penuhi ketentuan yang diserahkan Roro Jonggrang. Tahu semuanya ialah hasil eksperimen Roro Jonggrang Bandung Bondowoso juga geram serta murka saat itu juga. Hingga lalu ia mengutuk Roro Jonggrang jadi batu serta jadi arca memenuhi candi paling akhir. Demikian riwayat Candi Prambanan berdasar pada legenda yang tersebar di warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello Chrno History - Tiap tempat rekreasi pastinya punyai sejarahnya masing masing. Begitupun deng...