'The Last Supper', Lukisan Legendaris Da Vinci - Chrno History

'The Last Supper', Lukisan Legendaris Da Vinci

Chrno History - Siapa yang tidak kenal Lukisan The Last Supper karya Da Vinci ini. Lukisan Perjamuan Terkahir Yesus dengan keduabelas muridnya hampir menghiasi sebagian besar rumah orang Kristen di seantero pelosok. Mulai dari pajangan di ruang tamu, lukisan besar di ruang keluarga atau beberapa gambar di buku. Tapi tahukah Anda bila lukisan asli The Last Supper bukan lukisan dalam satu museum sama juga dengan umumnya, disimpan dan dipamerkan? Ya benar, sedikit yang tahu bila The Last Supper kenyataannya adalah satu mural dinding di Gereja

'The Last Supper', Lukisan Legendaris Da Vinci - Chrno History

Lukisan The Last Supper 

The Last Supper atau perjamuan paling akhir ialah berbentuk lukisan mural. Dilukis oleh sang ahli artis berkebangsaan Italy pada periode jaman Renaissance Leonardo da Vinci. Lukisan ini dibuat pada masa ke 15, pada dinding di gereja Santa Maria delle Grazie, Milan, Italia. Lukisan ini mulai dibuat pada tahun 1495 dalam gagasan perbaikan gereja dan gedung biara oleh Ludovico Sforza. Ia ialah Bangsawan Milan yang kenyataannya adalah customer setia yang sering beli karya-karya Leonardo waktu itu. Mural yang berulang-kali alami proses restorasi sejak membuat ini, disadari di ide dari Injil Yohanes 13:21. Yaitu gambaran reaksi murid-murid Yesus waktu memberitahukan bila satu diantara mereka akan mengkhianatiNya.

Mural yang telah digandakan demikian banyaknya dan dibuat di sejumlah alat ini memiliki ukuran asli 460 cm × 880 cm. Sang pelukis ingin mendeskripsikan respon yang berbeda dari keduabelas murid mulai dari terkejut, berang dan tidak meyakini bila hal itu akan berjalan. Profile dan respon setiap murid permulaannya tidak dijumpai. Yang bisa dijumpai dengan jelas hanya profile Yesus, Petrus, Yohanes dan Yudas, baru pada masa ke 19. Sebab penemuan manuscript yang didalamnya ialah catatan harian Leonardo da Vinci. Beberapa nama atau profil dari lukisan itu dapat dijumpai dengan pasti.

Pada dasarnya murid-murid dalam lukisan ini terdiri ke 4 group dengan respond yang bermacam jenis (dari kiri ke kanan):

  • Bartolomeus, Yakabus (son of Alphaeus), dan Andreas, tiga orang pada suatu group, dan mereka terkejut. 
  • Yudas Iskariot, Petrus dan Yohanes berada di group selanjutnya. Yudas memakai baju hijau biru dan tertutup bayangan. Kelihatan ingin menarik diri dan sesegera keluar dari perjamuan terakhir ini. Pada gambar Yudas ada kantong kecil, jadi eksposisi kantong perak yang digunakan untuk menukar Yesus. Atau memang memberi dia adalah seorang Bendahara keduabelas rasul Yesus. Pada profil Yudas kelihatan dia sedang memegang tempat garam. Berkaitan dengan pepatah timur tengah “betray the salt” yang berarti menghianati tuannya. Dan satu yang menarik tempat kepala Yudas adalah paling rendah antara semua profil murid (dengan horizontal). Petrus terlihat memegang pisau terlihat emosional, mungkin mendeskripsikan dia adalah murid yang membuat perlindungan Yesus. Atau reaksinya waktu di Taman Getsemani waktu penangkapan Yesus. Sekejap Yohanes, pengikut yang termuda, dilukiskan lemas dan tidak sadarkan diri. 
  • Profile ditengahnya, Yesus, yang ke-2 tangannya mengarah pada roti dan cawan anggur. Yang dimaksud simbolik, tubuh dan darah Kristus, inti dari perjamuan itu. Tapi yang menarik tangan kanan Yesus bukan sekedar mengarah cawan mengarah mangkok. Sama juga dengan Yudas yang mengarahkan tangannya ke mangkok, dan ialah gambaran bila sebenarnya Yudaslah yang mengkhianati Yesus. Yang menarik dari profile Yesus, bila kita memerhatikan dengan jeli, Da Vinci memvisualisasikan dengan simbolik segitiga sama sisi. Simbolik yang dipakai masa itu menjadi Trinitas atau Holy Divine, Yesus dilukiskan dengan profil yang tenang dan hanya di jalanNyalah akan diketahui kedamaian sejati. Dan bukan ke kanan atau ke kiri. Bila disaksikan lebih dalam , jika kita menarik garis prespektif pada langit-langit dan lantai lukisan, serta pembagian ruangan. Tempat kepala Yesus benar-benar ada cocok ditengahnya, mendeskripsikan Dialah sentral, dan tersebut arti Lukisan ini sebenarnya! 
  • Group seterusnya setelah Yesus adalah Tomas, Yakobus, dan Filipus. Tomas terlihat demikian sulit, menaikan jari telunjuknya jadi gambaran tidak yakin waktu Yesus bangun. Yakobus terlihat diam terpaku dan Filipus menampakan raut tubuh yang meminta info. 
  • Matius, Jude Thaddeus, dan Simon the Zealot berada di group paling akhir. Baik Jude Thaddeus dan Matius mengarahkan badan mereka pada Simon. Mungkin dengan kemauan dia mempunyai info atas apa yang baru saja Yesus beri 


Restorasi 

Sayangnya lukisan ini alami desaturasi atau catnya mulai terlihat pupus. Ini karena waktu membuat Da Vinci bereksperimen dengan menggunakan cat kering. Yang seharusnya menggunakan cat basah agar menyatu dengan dinding atau wadahnya. Tapi teknik baru Da Vinci ini memang diakui akan membantu proses pembuatan lukisan menajdi lebih detail dari mural umumnya.

Bahkan pada perbaikan gereja satu masa sejak pembuatanya, dibuatlah pintu pada dinding mengarah ruangan lain. Dan tentu saja menghilangkan sisi bawah yaitu bagian kaki Yesus. Belum pada perang dunia ke dua serangan bom besar-besaran di kota Milan, hampir membuat beberapa lukisan ini rusak. Tapi lewat teknologi yang sudah semakin maju, lukisan ini direstorasi tanpa menghilangkan sisi aslinya. Bukan sekedar tentu saja batasi banyaknya wisatawan yang ingin lihat mural itu.

Bukti Alkitab 

Walau terlihat seperti lukisan dinding biasa, mural Lukisan The Last Supper karya Leonardo Da Vinci mendeskripsikan keadaan yang benar-benar kompleks. Reaksi murid-murid yang bermacam jenis dan profil Yesus dilukiskan dengan demikian simpel oleh Leonardo Da Vinci. Tersebut bukti mengapa Lukisan The Last Supper demikian terkenalnya. Telah diakui oleh beberapa Ahli bila lukisan ini terdapat beberapa memiliki misteri yang belum terungkap dan seperti reliku religi Kristen yang lain. The Last Supper jadi pembicaraan yang tanpa ada habisnya, karenanya tidak bingung interpertasinya telah disalahgunakan pada semua zaman dari sejak awal membuat. Yang terakhir tentu kita ingat bagaimana film Da Vinci Code, melalui buku karangan Dan Brown. Berupaya untuk menduga-duga apa sebenarnya arti lukisan ini, tentu saja untuk popularitas dan keuntungan hanya. Dugaan mereka adalah fiksi semata-mata, demikian jauh dari bukti kebenaran kisah dan Alkitab. Lukisan The Last Supper ini cuma jadi kejeniusan dan sesuatu ekspresi sang ahli. Yang memang pada jaman itu popular dengan seniman-seniman dengan beberapa ratus karya kekristenanya. Adalah Iman yang benar yang akan ditempa melalui bukti kebenaran dengan landasan Firman Tuhan dan bukan interpertasi satu mural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello Chrno History - Tiap tempat rekreasi pastinya punyai sejarahnya masing masing. Begitupun deng...