Perjalanan Panjang Senapan Sampai Sekarang - Chrno History

Perjalanan Panjang Senapan Sampai Sekarang 

Chrno History - Semenjak zaman prasejarah, manusia sudah pikirkan mengenai senjata yang bisa mematikan sasaran dari jarak jauh. Setelah panah dilihat ketinggalan zaman, senapan mulai dinaikkan. Penemuan bubuk mesiu dan proyektil menggerakkan perubahan senapan dari zaman ke zaman.

Perjalanan Panjang Senapan Sampai Sekarang - Chrno History

1500-an 

Senapan kopak atau biasa disebut arquebus pertama-tama digunakan di Spanyol. Pengisian peluru, yang cukup memakan waktu, ditangani dari moncong senapan. Pemicunya seutas tali sumbu-api yang dikaitkan pada logam berbentuk “S”. Yang jika digerakkan akan sentuh cawan mesiu lalu lemparkan peluru.

Arquebus tidak cocok dalam cuaca basah. Akurasinya buruk. Jangkauan tembakannya kurang dari 200 mtr. Tapi, dalam perang Cerignola kurang lebih 1500-an, pasukan Spanyol yang bawa serta 1.000 penembak arquebus bisa memukul mundur pasukan Prancis.

1600-an 

Senapan lontak atau biasa disebut musket menggunakan batu-api. Bahan yang mempunyai kandungan besi dan belerang, jadi pilihan sumbu-api. Waktu pemicu dipaksa, akan menggerakkan roda gerigi dibawah cawan mesiu, menimbulkan bunga api yang membakar bubuk mesiu. Lalu lemparkan peluru keluar lewat laras. Dibandingkan arquebus, musket lebih pas, daya jangkau lebih jauh, dan daya tembus pelurunya lebih baik. Sampai pertengahan masa ke-16, pasukan infantri Spanyol jadi semakin kuat dengan penggunaan musket. Tapi, pengguna musket masih dilindungi barisan pembawa tombak yang disebut pikemen waktu mereka sedang isi peluru.

1700-an 

Inggris membuahkan massal senapan yang disebut Brown Bess. Senapan ini menggunakan proses flintlock, yaitu penggunaan batu api untuk memantik percikan di cawan mesiu. Pengisian amunisi masih melalui ujung laras, dibantu seperti besi yang disebut ramrod. Jangkauan tembaknya sampai 180 mtr. Pada periode yang sama, di Jepang berkembang senapan laras panjang yang disebut teppo. Teppo, memperoleh efek Portugis. Masih menggunakan proses matchlock yaitu gerakan mematuk dari tangkai berbentuk "S" ke cawan berisi mesiu.

1800-1880 

Senapan pada sekarang telah meninggalkan proses flintclock. Ditukar cap lock yang dinaikkan dan dipatenkan Alexander John Forsyht pada 11 April 1807. Dalam perang sipil Amerika, 1861–1865, pasukan dari barisan Uni beli 80.000 pucuk senapan karabin perancangan Christian Sharps. Untuk pasukan kavaleri mereka. Senapan ini jadi jawara pasukan berkuda karena pengisian amunisi lewat belakang laras (breech loader) sampai lebih mudah. Pelatuknya berbentuk topi. Untuk menyalakan bubuk mseiu, bahan merkuri fulminate yang berupa ekplosif dipakai menggantikan batu-api.

1881-1920 

Proses revolver, jadi pilihan cap lock, dalam pembuatan pistol merubah pergantian senapan. Senapan bisa kerjakan serentetan tembakan, yang disebutkan hasil eksperimen Rudolf Schmidt pada 1889. Schmidt ambil model kokang pada senapan yang dinaikkan Von Dreyse (1838) dan Peter Paul Mauser (1872). Serta memberi penambahan kotak peluru yang bisa berisi 12 peluru juga sekaligus.

1921-1960 

Dalam 2x Perang Dunia, senapan laras panjang dapatkan kesempurnaannya: pengisi peluru otomatis. Pada 1940-an, Uni Soviet tingkatkan Tokarev SVT-40 sekejap Amerika tingkatkan M1 Carbine. Buatan Amerika memiliki kotak peluru dengan potensi makin banyak. Tapi bikinan Soviet lebih gampang ditenteng.

Yang paling fenomenal adalah AK-47 yang diperkirakan Mikhail Kalashnikov, komandan pasukan tank Uni Soviet. Pemakaiannya menyebar di sejumlah negara. AK-47 memiliki kekuatan tembak yang besar, ditambah kaliber peluru yang besar , 7,62 milimeter. AK-47 bisa memuntahkan 600 peluru per menit dengan kecepatan serbu 700 m/s. Tapi tenaga besar ini mengakibatkan pada ketepatan yang buruk karena hentakan ke belakang waktu tembak besar.

1960-2000 

Israel membuahkan senapan serbu Galil tahun 1974 dengan ambil prinsip AK-47 dan hampir seperti model Finnish Valmet M 62 bikinan Finlandia. Amerika memiliki M16, yang diperkirakan Eugene Stoner dan pertama-tama ditest di palagan Vietnam tahun 1975. Yang terbaru, Inggris membuahkan SA80 tahun 1985. SA80 menggunakan peluru kaliber NATO 5.56x45mm, dengan potensi magasin 30 peluru, dan berat senapan kurang dari 5 kg. SA80 dilengkapi teleskop SUSAT (Sight Unit Small Arms Trilux), yang membuat senjata lebih pas. SA80 jadi pegangan penting pasukan Inggris di medan Irlandia Utara, Perang Teluk, Kosovo, dan Iraq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello

Sejarah Dari Pulau Kelor Dan Benteng Martello Chrno History - Tiap tempat rekreasi pastinya punyai sejarahnya masing masing. Begitupun deng...